Selasa, 23 Oktober 2012

Tugas Softskill 2 (23 Okt 2012)


Nama                 : Martina Maranatha Yusnita Sandra
NPM                  : 14112466
Kelas                  : 1KA20
Mata Kuliah       : Ilmu Sosial Dasar (softskill)

Pemuda yang “Bersosialisasi”

A.  Pendahuluan
     Pemuda merupakan sesosok manusia atau sekumpulan manusia yang diharapkan dapat meneruskan dan memperbaiki bangsa di masa yang akan datang. Hal ini sudah ada saat perjuangan Ir. Soekarno dalam memperjuangkan merdekanya Indonesia. Inilah salah satu bukti bahwa pemuda sesungguhnya memiliki potensi yang amat besar dalam membangun dan menjaga identitas bangsa dimata dunia.
     Sosialisasi adalah proses dimana seorang individu melakukan interaksi dengan makhluk lainnya dengan cara berkomunikasi.Setiap individu sangat memerlukan komunkasi yang bai dengan individu lai untuk menciptakan hubungan yang mutualisme.
     Dalam makalah yang saya buat kali ini saya akan membahas mengenai masalah pemuda dan sosialisasinya serta saya pun akan membahas pemuda saat mencari identitas atau jati dirinya. Semoga makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, serta saya minta maaf apabila makalah ini belum sempurna dan jauh dari yang diharapkan, oleh karenya saya meminta kritik dan saran yang sifatnya mendukung untuk kemajuan makalah ini.

B.    Pemuda dan Sosialisasi
1.    Pemuda
    Seperti yang telah saya beberkan di pendahuluan bahwa pemuda diharapkan untuk dapat memperbaiki bangsa yang sudah diperjuangkan. “Berikan aku sepuluh pemuda, niscaya akan ku taklukkan dunia” Begitulah sepenggal kata yang pernah diungkapkan oleh presiden Ir. Soekarno. Kata-kata yang keluar dari bibir seorang proklamator tersebut memang menegaskan anggapan bahwa pemuda dapat dijadikan the power of nation yang akan memajukan bangsa.
Ditinjau dari kelompok umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :
Masa bayi : 0 – 1 tahun
Masa anak : 1 – 12 tahun
Masa Puber : 12 – 15 tahun
Masa Pemuda : 15 – 21 tahun
Masa dewasa : 21 tahun keatas
Dilihat dari segi budaya atau fungsionalya maka dikenal istilah anak, remaja dan dewasa, dengan perincian sebagia berikut
Golongan anak : 0 – 12 tahun
Golongan remaja : 13 – 18 tahun
Golongan dewasa : 18 (21) tahun keatas
Usia 0-18 tahun adalah merupakan sumber daya manusia muda, 16 – 21 tahun keatas dipandang telah memiliki kematangan pribadi dan 18(21) tahun adalah usia yang telah diperbolehkan untuk menjadi pegawai baik pemerintah maupun swasta
Dilihat dari segi ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang berusia 18 – 30 – 40 tahun, karena merupakan calon pengganti generasi terdahulu.
2.    Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri,bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi,baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
a)    Proses Sosialisasi
Proses sosialisasi yang terjadi dalam masyarakat, khususnya pemuda, proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkunga budayanya. Dari proses tersebut,seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
b)   Media Sosialisasi
a.    Keluarga
Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya. Kebijaksanaan orangtua yang baik dalam proses sosialisasi anak, antara lain :
1. berusaha dekat dengan anak-anaknya
2. mengawasi dan mengendalikan secara wajar agar anak tidak merasa tertekan
3. mendorong agar anak mampu membedakan benar dan salah, baik dan buruk
4. memberikan keteladanan yang baik
5. menasihati anak-anak jika melakukan kesalahan-kesalahan dan tidak menjatuhkan hukuman di luar batas kejawaran.
6. menanamkan nilai-nilai religi baik dengan mempelajari agama maupun menerapkan ibadah dalam keluarga.
b. Sekolah
Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal. Robert Dreeben berpendapat bahwa yang dipelajari seorang anak di sekolah tidak hanya membaca, menulis, dan berhitung saja namun juga mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme (universal) dan kekhasan / spesifitas (specifity).
c.    Teman bermain (kelompok bermain)
Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya. Puncak pengaruh teman bermain adalah masa remaja. Para remaja berusaha untuk melaksanakan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku bagi kelompoknya itu berbeda dengan nilai yang berlaku pada keluarganya, sehingga timbul konflik antara anak dengan anggota keluarganya. Hal ini terjadi apabila para remaja lebih taat kepada nilai dan norma kelompoknya.
d. Media Massa
Media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
Contoh :
1) adegan-adegan yang berbau pornografi telah mengikis moralitas dan meningkatkan pelanggaran susila di dalam masyarakat
2) penayangan berita-berita peperangan, film-film, dengan adegan kekerasan atau sadisme diyakini telah banyak memicu peningkatan perilaku agresif pada anak-anak yang menonton.
3) Iklan produk-produk tertentu telah meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat pada umumnya.
e. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.

C.  Pemuda dan Identitas diri
Perubahan-perubahan sosial budaya yang terjadi sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni yang diikuti oleh masalah peledakan penduduk dan berbagai krisis dunia dalam bidang ekonomi, social, budaya, politik dan pertahanan keamanan, telah mempengaruhi masyarakat secara mendasar.
Pengaruh itu dirasakan pula oleh generasi muda atau pemuda sebagai masalah langsung menyangkut kepentingannya di masa kini dan tantangan yang dihadapinya di masa yang akan datang.
Banyak sekali yang bisa dibahas dalam pengaruh perubahan yang terjadi dan mempengaruhi pola pikir dan cara hidup dari para pemuda Indonesia jaman sekarang ini. Misalnya, pemuda jaman sekarang lebih mencintai budaya luar karena pengaruh globalisasi yang ada di Indonesia. Banyak pemuda Indonesia yang mengikuti atau mengimitasi budaya luar yang masuk ke Indonesia. Hal lain juga yang banyak terjadi di kalangan pemuda di Indonesia adalah tidak adanya rasa kesatuan dan persatuan antara pemuda Indonesia, ini ditandai dengan banyaknya tawuran atau perpecahan di generasi pemuda Indonesia. Ada juga hal lain seperti pemuda Indonesia yang tidak memiliki rasa sopan santun, rasa menghargai, dan rasa menghormati.
Pemuda sekarang dalam mencari identitas atau jati dirinya sangat di pengaruhi oleh adanya pengaruh eksternal dari luar dirinya. Hal-hal eksternal inilah yang membuat pemuda susah dalam menemukan jati diri yang sebenarnya. Banyak sekali para pemuda Indonesia yang cukup “menyimpang”. Para pemuda yang “menyimpang” inilah yang membuat masa depan Indonesia yang seharusnya dapat “ditaklukan” oleh pemuda dipertanyakan kembali. Apakah pemuda-pemuda Indonesia jaman sekarang dapat menaklukan dalam arti mempertahankan dan memperbaiki kehidupan di masa yang akan datang dalam negara Indonesia ini.

D.  Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dalam makalah  yang saya buat ini tentang Pemuda dan Sosialisasi adalah kita, saya, anda, dan pemuda lainnya harus bisa menyaring apa yang baik untuk diikuti dari pengaruh globalisasi yang ada di Indonesia. Kita juga harus bisa memperbaiki bangsa Indonesia di masa yang akan datang sama seperti apa yang telah diharapkan oleh banyak orang. Kita pun sebagai pemuda yang baik harus dapat bersosialisasi dengan di setiap tempat yang kita tempati, dan menjauhkan apa yang dapat mengganggu kenyamanan orang lain. Kita pun harus bisa menjadi teladan yang baik bagi para penerus bangsa Indonesia selanjutnya. Karena apa yang kita buat sekarang akan merubah kehidupan di masa yang akan datang.


E.     Daftar Pustaka


Rabu, 03 Oktober 2012

Tugas Softskill 1 (03 Oktober 2012)


Nama                 : Martina Maranatha Yusnita Sandra
NPM                  : 14112466
Kelas                  : 1KA20
Mata Kuliah       : Ilmu Sosial Dasar (softskill)

Individu yang Hidup Dalam Keluarga dan Masyarakat

A.    Pendahuluan
     Manusia merupakan makhluk individu, keluarga, dan masyarakat. Manusia dalam hakekatnya merupakan makhluk sosial yang hidup membutuhkan orang lain, karena itu sebagai individu saya, anda, kita, atau mereka butuh tempat untuk hidup berkelompok atau berorganisasi dan lainnya. Karena itu individu membutuhkan wadah atau tempat untuk menjalani hidupnya. Mulai dari kita lahir kita sudah hidup dalam suatu keluarga, dan kita pun sudah menjadi sesosok makhluk sosial dalam suatu lingkungan masyarakat.
     Hubungan antara individu, keluarga, dan masyarakat merupakan hal yang menarik untuk dipelajari dan diketahui lebih dalam. Karena setiap apa yang ada didalam lapisan-lapisan masyarakat dan keluarga, tidak melahirkan sesesosok individu yang sama. Setiap individu memiliki pikiran dan jalan hidup yang berbeda-beda.
     Oleh karena itu begitu menariknya judul yang sayai bahas ini mengenai individu, keluarga dan masyarakat, semoga makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, serta saya minta maaf apabila makalah ini belum sempurna dan jauh dari yang diharapkan, oleh karenanya saya meminta kritik dan saran yang sifatnya mendukung untuk kemajuan makalah ini.

B.     Individu dilahirkan dari sebuah keluarga
     Seperti yang telah dibahas dalam pendahuluan, individu dilahirkan dalam sebuah keluarga. Keluarga mempunya peran yang sangat penting dalam pembentukan pribadi seorang individu. Seorang anak (individu) yang dididik dan dibesarkan dengan baik maka pribadi seorang anak akan bertumbuh dengan baik juga. Berbeda dengan keluarga yang mendidik anaknya dengan berbagai macam kekerasan dan tidak baik, maka perkembangan pribadi si anak akan tidak baik. Tetapi ada juga keluarga yang mengikuti pola pengajaran disiplin dan cukup keras dalam mendidik anak, maka si anak akan berkembang dengan disiplin dan kuat dalam pribadinya.
     Semua pribadi si anak sangat berpengaruh dalam kehidupan di keluarganya, ini termasuk pengaruh intern pada perkembangan si anak. Keluarga mempunyai berbagai macam fungsi dalam tumbuh kembang individunya. Beberapa fungsi misalnya seperi fungsi perndidikan, fungsi perlindungan, fungsi religius, dan fungsi sosialisasi.
     Fungsi pendidikan maksudnya, orang tua mempunyai kewajiban mendidik anak dengan baik dan menyekolahkan anaknya seperti apa yang telah disepakati yaitu wajib belajar 9 tahun. Pendidikan di rumah dan di sekolah mempunyai peran masing-masing dalam proses pembentukan kepribadian seorang anak.
     Fungsi perlindungan maksudnya adalah seorang anak mempunyai hak untuk hidup aman dalam sebuah keluarga. Keluarga mempunyai tugas melindungi anggota keluarganya dari tindakan-tindakan atau pengaruh dari luar keluarga yang mengancam ketidakamanan anggota keluarganya. Karena setiap anggota keluarga mempunyai hak dan kewajiban yang sama yaitu hidup dengan aman dan melindungi anggota keluarganya yang lain dari ketidakamanan.
     Fungsi Religius merupakan fungsi yang sangat penting, karena seorang individu diwajibkan memeluk agama. Seperti yang ada di UUD 1945 pasal 29 ayat 2 yang berbunyi,“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.” Maka dari itu keluarga mempunyai fungsi religius yaitu untuk mengajarkan nilai-nilai agama yang dipeluknya.
     Fungsi sosialisai merupakan suatu fungsi yang sangat penting, karena keluarga tidak 24jam selalu bersama keluarganya. Individu dalam keluarga mempunyai dunia luar selain keluarga, maka dari itu keluarga harus mengajari individu dalam hidup bersosialisasi.
        Selain itu keluarga pun harus memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman diantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

C.    Individu hidup dalam masyarakat
     Seperti yang sebelumnya telah dibahas seorang individu tidak selalu hidup dalam keluarganya selama 24 jam. Individu akan berinteraksi dengan dunia luar. Dunia luar disini maksudnya adalah kelompok masyarakat dimana individu itu tinggal dan berinteraksi.
               Berikut dibawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
·       menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dsb.
·     menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
·   menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
     Banyak pengaruh dari masyarakat yang bisa membuat pribadi yang telah dibangun oleh keluarga menjadi rusak. Ajakan dari teman-teman atau pengaruh dari orang lain yang membuat individu. Tetapi kembali lagi kepada si individu yang harus bisa menyaring apa yang harus diikuti dan apa yang tidak harus diikuti di masyarakat.

D.    Kesimpulan
     Kesimpulan dari apa yang sudah saya bahas adalah individu memuliki peran dalam suatu keluarga dan dalam lapisan-lapisan masyarakat. Dan individu memiliki relasi atau hubungan dengan keluarganya dan masyarakat dimana individu itu tinggal. Individu harus menjalankan hak dan kewajibannya sebagai seorang keluarga dan seorang masyarakat. Sebagai individu yang baik, maka kita harus menjalani semua hal dalam keluarga dan masyarakat dengan baik. Tidak mengganggu kelompok-kelompok masyarakat lainnya, dan tidak mengganggu anggota keluarga lain.

E.     Daftar Pustaka