Nama :
Martina Maranatha Yusnita Sandra
NPM : 14112466
Kelas : 1KA20
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
(softskill)
Pemuda yang “Bersosialisasi”
A.
Pendahuluan
Pemuda merupakan sesosok manusia atau
sekumpulan manusia yang diharapkan dapat meneruskan dan memperbaiki bangsa di
masa yang akan datang. Hal ini sudah ada saat perjuangan Ir. Soekarno dalam
memperjuangkan merdekanya Indonesia. Inilah salah satu bukti bahwa pemuda sesungguhnya memiliki potensi
yang amat besar dalam membangun dan menjaga identitas bangsa dimata dunia.
Sosialisasi adalah
proses dimana seorang individu melakukan interaksi dengan makhluk lainnya
dengan cara berkomunikasi.Setiap individu sangat memerlukan komunkasi yang bai
dengan individu lai untuk menciptakan hubungan yang mutualisme.
Dalam
makalah yang saya buat kali ini saya akan membahas mengenai masalah pemuda dan
sosialisasinya serta saya pun akan membahas pemuda saat mencari identitas atau
jati dirinya. Semoga makalah yang
saya buat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, serta saya minta maaf apabila
makalah ini belum sempurna dan jauh dari yang diharapkan, oleh karenya saya meminta
kritik dan saran yang sifatnya mendukung untuk kemajuan makalah ini.
B. Pemuda dan
Sosialisasi
1. Pemuda
Seperti yang telah saya beberkan di
pendahuluan bahwa pemuda diharapkan untuk dapat memperbaiki bangsa yang sudah
diperjuangkan. “Berikan aku sepuluh pemuda, niscaya akan ku taklukkan
dunia” Begitulah sepenggal kata yang pernah diungkapkan oleh presiden Ir.
Soekarno. Kata-kata yang keluar dari bibir seorang proklamator tersebut memang
menegaskan anggapan bahwa pemuda dapat dijadikan the power of nation yang
akan memajukan bangsa.
Ditinjau dari kelompok umur, maka pemuda Indonesia
adalah sebagai berikut :
Masa bayi : 0 – 1 tahun
Masa anak : 1 – 12 tahun
Masa Puber : 12 – 15 tahun
Masa Pemuda : 15 – 21 tahun
Masa dewasa : 21 tahun keatas
Dilihat dari segi budaya atau fungsionalya maka dikenal
istilah anak, remaja dan dewasa, dengan perincian sebagia berikut
Golongan anak : 0 – 12 tahun
Golongan remaja : 13 – 18 tahun
Golongan dewasa : 18 (21) tahun keatas
Usia 0-18 tahun adalah merupakan sumber daya manusia
muda, 16 – 21 tahun keatas dipandang telah memiliki kematangan pribadi dan
18(21) tahun adalah usia yang telah diperbolehkan untuk menjadi pegawai baik
pemerintah maupun swasta
Dilihat dari segi ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang berusia
18 – 30 – 40 tahun, karena merupakan calon pengganti generasi terdahulu.
2.
Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses yang
membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri,bagaimana
bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi,baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat.
a)
Proses Sosialisasi
Proses sosialisasi yang terjadi dalam
masyarakat, khususnya pemuda, proses
sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia
bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkunga budayanya. Dari proses
tersebut,seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
b)
Media Sosialisasi
a.
Keluarga
Pertama-tama
yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya.
Kebijaksanaan orangtua yang baik dalam proses sosialisasi anak, antara lain :
1.
berusaha dekat dengan anak-anaknya
2.
mengawasi dan mengendalikan secara wajar agar anak tidak merasa tertekan
3.
mendorong agar anak mampu membedakan benar dan salah, baik dan buruk
4.
memberikan keteladanan yang baik
5.
menasihati anak-anak jika melakukan kesalahan-kesalahan dan tidak menjatuhkan
hukuman di luar batas kejawaran.
6.
menanamkan nilai-nilai religi baik dengan mempelajari agama maupun menerapkan
ibadah dalam keluarga.
b.
Sekolah
Pendidikan
di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat
berlangsungnya proses sosialisasi secara formal. Robert Dreeben berpendapat
bahwa yang dipelajari seorang anak di sekolah tidak hanya membaca, menulis, dan
berhitung saja namun juga mengenai kemandirian (independence), prestasi
(achievement), universalisme (universal) dan kekhasan / spesifitas (specifity).
c.
Teman bermain
(kelompok bermain)
Kelompok
bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan
kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi
dengan teman sebayanya. Puncak pengaruh teman bermain adalah masa remaja. Para
remaja berusaha untuk melaksanakan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku
bagi kelompoknya itu berbeda dengan nilai yang berlaku pada keluarganya,
sehingga timbul konflik antara anak dengan anggota keluarganya. Hal ini terjadi
apabila para remaja lebih taat kepada nilai dan norma kelompoknya.
d.
Media Massa
Media
massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media
elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa
sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
Contoh
:
1) adegan-adegan yang berbau pornografi telah mengikis moralitas dan meningkatkan
pelanggaran susila di dalam masyarakat
2)
penayangan berita-berita peperangan, film-film, dengan adegan kekerasan atau
sadisme diyakini telah banyak memicu peningkatan perilaku agresif pada
anak-anak yang menonton.
3)
Iklan produk-produk tertentu telah meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya
hidup masyarakat pada umumnya.
e.
Lingkungan kerja
Lingkungan
kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif
mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.
C. Pemuda dan Identitas
diri
Perubahan-perubahan sosial budaya
yang terjadi sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
seni yang diikuti oleh masalah peledakan penduduk dan berbagai krisis dunia
dalam bidang ekonomi, social, budaya, politik dan pertahanan keamanan, telah
mempengaruhi masyarakat secara mendasar.
Pengaruh itu dirasakan pula oleh
generasi muda atau pemuda sebagai masalah langsung menyangkut kepentingannya di
masa kini dan tantangan yang dihadapinya di masa yang akan datang.
Banyak sekali yang bisa dibahas
dalam pengaruh perubahan yang terjadi dan mempengaruhi pola pikir dan cara
hidup dari para pemuda Indonesia jaman sekarang ini. Misalnya, pemuda jaman
sekarang lebih mencintai budaya luar karena pengaruh globalisasi yang ada di
Indonesia. Banyak pemuda Indonesia yang mengikuti atau mengimitasi budaya luar
yang masuk ke Indonesia. Hal lain juga yang banyak terjadi di kalangan pemuda
di Indonesia adalah tidak adanya rasa kesatuan dan persatuan antara pemuda
Indonesia, ini ditandai dengan banyaknya tawuran atau perpecahan di generasi
pemuda Indonesia. Ada juga hal lain seperti pemuda Indonesia yang tidak
memiliki rasa sopan santun, rasa menghargai, dan rasa menghormati.
Pemuda sekarang dalam mencari
identitas atau jati dirinya sangat di pengaruhi oleh adanya pengaruh eksternal
dari luar dirinya. Hal-hal eksternal inilah yang membuat pemuda susah dalam
menemukan jati diri yang sebenarnya. Banyak sekali para pemuda Indonesia yang cukup
“menyimpang”. Para pemuda yang “menyimpang” inilah yang membuat masa depan
Indonesia yang seharusnya dapat “ditaklukan” oleh pemuda dipertanyakan kembali.
Apakah pemuda-pemuda Indonesia jaman sekarang dapat menaklukan dalam arti
mempertahankan dan memperbaiki kehidupan di masa yang akan datang dalam negara
Indonesia ini.
D.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dalam
makalah yang saya buat ini tentang
Pemuda dan Sosialisasi adalah kita, saya, anda, dan pemuda lainnya harus bisa
menyaring apa yang baik untuk diikuti dari pengaruh globalisasi yang ada di
Indonesia. Kita juga harus bisa memperbaiki bangsa Indonesia di masa yang akan
datang sama seperti apa yang telah diharapkan oleh banyak orang. Kita pun
sebagai pemuda yang baik harus dapat bersosialisasi dengan di setiap tempat yang
kita tempati, dan menjauhkan apa yang dapat mengganggu kenyamanan orang lain.
Kita pun harus bisa menjadi teladan yang baik bagi para penerus bangsa
Indonesia selanjutnya. Karena apa yang kita buat sekarang akan merubah
kehidupan di masa yang akan datang.
E. Daftar Pustaka