Nama
: Martina Maranatha Yusnita Sandra
NPM
: 14112466
Kelas
: 1KA20
Mata Kuliah
: Ilmu Sosial Dasar (softskill)
MANUSIA DAN CINTA KASIH
A. PENGERTIAN
CINTA KASIH
Menurut
kamus umum bahasa Indonesia, cinta adalah
rasa sangat suka kepada ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya.
Sedangkan kasih artinya
perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian
arti cinta kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta.
Walaupun
cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga
antara keduanya, cinta lebih
mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta
yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta
memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan
landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan
anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab.
Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya
sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas mengikuti perintah-Nya dan
berpegang teguh pada syariat-Nya.
Pengertian
tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono. Dikatakannya bahwa
cinta memiliki tiga unsur yaitu keterkaitan,
keintiman dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterkaitan adalah adanya perasaan
untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi bersama
orang lain kecuali dengan dia. Kalau janji dengan dia harus ditepati. Unsur
yang kedua adalahkeintiman,
yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara
anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti
bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau
sebutan:sayang dan sebagainya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin
membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya
ucapan-ucapan yang rnengungkapkan rasa sayang, dan seterusnya.
B. Pengertian Cinta
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa
dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan
tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta didengungkan lewat
lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek
kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini,
agama memberikan ajaran cinta kepada manusia.
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk.
Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri, cinta kepada sesama, dan
cinta dalam konteks seksual.
Cinta diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang
untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri.
Pun ia mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya.
Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang
dan mengaktualisasikan diri. Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan
rasa sakit, penyakit dan mara bahaya. Diantara gejala yang menunjukkan
kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaannya yang sangat
terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan
baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup.
Cinta kepada
sesama manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan
manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri
sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan
cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan dan memberi
bantuan kepada orang lain. Oleh karena itu, Allah ketika memberi isyarat
tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh
kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menerus untuk
memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang
diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberi pujian kepada orang-orang yang
berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiri dan
melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman, menegakkan
shalat, memberikan zakat, bersedekah kepada orang-orang miskin dan tak punya dan
menjauhi segala larangan Allah. Keimanan yang demikian ini akan bisa
menyeimbangkan antara cintanya kepada diri sendiri dan cintanya pada orang
lain, dan dengan demikian akan bisa merealisasikan kebaikan individu dan
masyarakat.
Cinta
seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja
dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan
istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga :
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
Istri-istri dan jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram
kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang
berpikir. (QS, Ar-Rum, 30:21)
Dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting. yaitu melahirkan keturunan
demi kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksual lah terbentuk keluarga. Dari
keluarga terbentuk masyarakat dan bangsa. Dengan demikian bumi pun menjadi
ramai, bangsa-bangsa saling kenal mengenal, kebudayaan berkembang, dan ilmu
pengetahuan dan industri menjadi maju. Islam mengakui dorongan seksual dan
tidak mengingkarinya. Jelas dengan sendirinya ia mengakui pula cinta seksual
yang menyertai dorongan tersebut. Sebab ia merupakan emosi alamiah dalam diri
manusia yang tidak diingkari, tidak ditentang ataupun ditekannya. Yang
diserukan Islam hanyalah pengendalian dan penguasaan cinta ini, lewat pemenuhan
dorongan tersebut dengan cam yang sah, yaitu dengan perkawinan.
C. Kesimpulan dan Opini
Manusia dan cinta kasih merupakan rasa
suka terhadap sesama manusia, maupun makhluk hidup lainnya karna jika merawat,
memelihara makhluk hidup maupun mencintai sesama manusia tidak dengan cinta dan
kasih sayang maka tidak akan berlangsung lama dalam artian kebersamaan nya,
Tidak ada manusia yang tidak memiliki rasa cinta kasih. Cinta kasih memiliki
tiga tingkat cinta dan mamiliki berbagai bentuk cinta.
Cinta kasih meliputi seluruh dunia,
tanpa melihat suku bangsa, warna kulit, agama, dan sebagainya dan tidak
mengenal batas waktu. Cinta kasih tidak mengenal iri, cemburu, persaingan dan
sebagainya. Yang ada adalah perasaan yang sama dengan perasaan yang ada pada
orang yang dicintai, mengapa? Karena dirinya adalah diri kita, gembiranya
adalah gembira kita. Bagi cinta kasih pengorbanan adalah suatu kebahagiaan.
Sebaliknya, ketidakmampuan membahagiakan atau paling tidak meringankan beban
yang dicintai atau dikasihi adalah suatu penderitaan.
D. Daftar
Pustaka
http://abdirachmadi.blogspot.com/2012/03/hubungan-manusia-dan-cinta-kasih.html
http://arieswahyu89.blogspot.com/2012/01/tugas-ibd-1-manusia-dan-cinta-kasih.html
http://hwraocha.wordpress.com/2013/01/01/manusia-dan-cinta-kasih/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar