Tugas ke-2 (Teori Organisasi Umum 1)
Kerjakan tugas berikut ini :
Apa yang anda ketahui mengenai hal berikut ini :
1. Tipe atau Bentuk Organisasi
2. Struktur atau Skema Organisasi.
3. Pengertian konflik.
4. Jenis dan sumber konflik
5. Strategi penyelesaian konflik
6. Motivasi.
7. Teori motivasi
8. Proses mempengaruhi.
9. Proses Pengambilan Keputusan.
Jelaskan menurut teori yang ada dan pendapat yang anda ketahui
Kerjakan tugas berikut ini :
Apa yang anda ketahui mengenai hal berikut ini :
1. Tipe atau Bentuk Organisasi
2. Struktur atau Skema Organisasi.
3. Pengertian konflik.
4. Jenis dan sumber konflik
5. Strategi penyelesaian konflik
6. Motivasi.
7. Teori motivasi
8. Proses mempengaruhi.
9. Proses Pengambilan Keputusan.
Jelaskan menurut teori yang ada dan pendapat yang anda ketahui
1.
Tipe atau Bentuk Organisasi
Dalam
organisasi di Indonesia saat bermacam -macam bentuk organisasi baik bersifat
organisasi kemasyarakatan ,atau organisasi partai politik. Bahkan dalam
pemerintahan di katakan organisasi beskala nasional, karena organisasi itu
terdiri dari anggota dan pengurus. Di dalam bentuk organisasi dapat kita bedakan
sebagai berikut:
1. Piramida Mendatar(flat), mempunyai ciri-ciri
diantaranya :
a. Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga
tingkat-tingkat hararki kewenangan sedikit.
b. jumlah pekerja(bawahan) yang harus dikendalikan
cukup banyak
c. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit
karena jumlah pimpinan relatif kecil,di negara kita bisa kita lihat misal nya
organisasi kemiliteran.
2. Piramida Terbalik.
Organisasi piramida
terbalik adalah kebalikan dari tipe piramida terbalik adalah jumlah jabatan pimpinan
lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk
organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan
fungsional seperti organisasi-organisasi/ lembaga-lembaga penelitian,
lembaga-lembaga pendidikan.
3. Type Kerucut
Type organisasi kerucut mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
a.Jumlah satuan organisasi banyak sehingga
tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
b.Rentang kendali sempit.
c.Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada
penjabat/pimpinan yang bawah/rendah
d.Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan
tingkat bawah terlalu jauh.
e.Jumlah informasi jabatan cukup besar.
Bentuk-bentuk Organisasi:
1. Bentuk organisasi staff
2. Bentuk organisasi lini
3.Bentuk organisasi fungsional
4. Bentuk organisasi fungsional dan lini
5. Bentuk organisasi fungsional dan staff
6. Bentuk organisasi lini dan staff
2. Struktur atau Skema
Organisasi
Struktur Organisasi adalah susunan dan
hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu
perusahaan ,sedangkan disetiap komponen dari
organisasi tersebut adalah saling
tergantung,yang apabila setiap bagian dapat dikeloladengan baik maka organisasi tersebutpun akan ikut membaik.
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu
:
1. Bentuk Vertikal
2. Bentuk Mendatar / horizontal
3. Bentuk Lingkaran / circular
4. Bentuk Setengah lingkaran / semi Sircular
5. Bentuk Elliptical
6. Bentuk Piramida terbalik (Invented Piramid)
3. Pengertian Konflik
Konflik berasal dari kata kerja
Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis,
konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa
juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkan nya atau membuatnya tidak berdaya.
4. Jenis dan
Sumber Konflik
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 6 macam :
·
Konflik antara
atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara
peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
·
Konflik antara
kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
·
Konflik kelompok
terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
·
Koonflik antar
satuan nasional (kampanye, perang saudara)
·
Konflik antar
atau tidak antar agama
·
Konflik antar
politik.
Sumber Konflik
·
Perbedaan
individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah
individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang
berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu
hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik
sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan
dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan
pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa
terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
·
Perbedaan latar
belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang
sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan
pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada
akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
·
Perbedaan
kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki
perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda.
Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok
memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal
yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya
perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para
tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi
bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang.
Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang
bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu,
pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan
membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari
lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan
kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan
mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan
ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan
budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan
individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi
karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah
yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk
dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.
·
Perubahan-perubahan nilai yang
cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah
sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung
cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik
sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses
industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai
lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat
berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah
itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan
upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser
menjadi hubungan struktural yang disusun
dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan
berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang
cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal
kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi
seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di
masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan
karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.
5. Strategi
dan Penyelesaian Konflik
Pendekatan
penyelesaian konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi ialah
kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam
dimensi tersebut ada 5 macam pendekatan penyelesaian konflik ialah :
-
Menghindar
Menghindari
konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu
penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan
ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”
ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”
-
Mengakomodasi
Memberi
kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya
apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya
kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan.
Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.
Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.
-
Kompetisi
Gunakan
metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan
keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin
mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi
bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
-
Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing
memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan
menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan
semua pihak.
-Memecahkan
Masalah atau Kolaborasi
Pemecahan
sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang
sama.Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling
mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.
6. Motivasi
Motivasi adalah
suatu sugesti atau dorongan yang muncul karena diberikan oleh seseorang kepada
orang lain atau dari diri sendiri, dorongan tersebut bermaksud agar orang
tersebut menjadi orang yang lebih baik dari yang sebelumnya. Motivasi juga bisa
diartikan sebagai sebuah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan
oleh seseorang.
Berikut inilah beberapa Pengertian Motivasi:
1. Motivasi adalah kerakteristik psikologis manusia
yang memberi kontribusi pada tingkat komitmen pada seseorang.
2. Motivasi adalah proses kesediaan melakukan usaha
tingkat tinggi untuk mencapai sasaran tertentu yang bisa memuaskan kebutuhan.
7. Teori
Motivasi
Teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang
dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa
sebenarnya manusia dan manusia akan dapat
menjadi seperti apa. Landy dan Becker
membuat pengelompokan pendekatan teori motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori kebutuhan,teori
penguatan,teori keadilan,teori
harapan,teori penetapan sasaran.
A. Teori Motivasi Abraham Maslow (1943-1970)
Abraham Maslow
(1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan
pokok. Ia menunjukkannya dalam 5
tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan
Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis
dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi.
Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi
sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang
penting.
• Kebutuhan
fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan rasa aman
(merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
• Kebutuhan akan rasa
cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
• Kebutuhan akan
penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta
pengakuan)
• Kebutuhan
aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi;
kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan,
dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan
kepuasan diri dan menyadari potensinya) Bila
makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan
motif-motif yang lebih tinggi akan
menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat
dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan
karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat
yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.
B.
Teori McClelland (Teori
Kebutuhan Berprestasi)
Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan
untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa
motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan
prestasi. Murray sebagaimana dikutip oleh Winardi merumuskan kebutuhan akan
prestasi tersebut sebagai keinginan :“ Melaksanakan sesuatu tugas atau
pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi obyek-obyek
fisik, manusia, atau ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan
seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku. Mengatasi kendala-kendala,
mencapai standar tinggi. Mencapai performa puncak untuk diri sendiri. Mampu menang
dalam persaingan dengan pihak lain. Meningkatkan kemampuan diri melalui
penerapan bakat secara berhasil.”
Menurut McClelland karakteristik orang yang
berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu : (1) sebuah
preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat; (2)
menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya
mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran
misalnya; dan (3) menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan
mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.
C. Teori
Herzberg (Teori Dua Faktor)
Ilmuwan
ketiga yang diakui telah memberikan kontribusi penting dalam pemahaman motivasi
Herzberg. Teori yang dikembangkannya dikenal dengan “ Model Dua Faktor” dari
motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene atau “pemeliharaan”.
Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional
adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti
bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene
atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti
bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam
kehidupan seseorang.
Menurut Herzberg, yang tergolong sebagai faktor
motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih,
kesempatan bertumbuh, kemajuan dalam karier dan pengakuan orang lain. Sedangkan
faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan mencakup antara lain status seseorang
dalam organisasi, hubungan seorang individu dengan atasannya, hubungan
seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya, teknik penyeliaan yang diterapkan oleh
para penyelia, kebijakan organisasi, sistem administrasi dalam organisasi,
kondisi kerja dan sistem imbalan yang berlaku.
Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan
teori Herzberg ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih
berpengaruh kuat dalam kehidupan seseorang, apakah yang bersifat intrinsik
ataukah yang bersifat ekstrinsik.
8. Proses
Mempengaruhi
Pengaruh
adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung
mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.
Elemen-elemen proses mempengaruhi :
·
Orang yang
mempengaruhi (0)
·
Metode
mempengaruhi (→)
·
Orang yang
dipengaruhi (p)
Jadi proses mempengaruhi : 0 → p
Metode
mempengaruhi
·
Kekuatan fisik
·
Penggunaan
sanksi (positif/negatif)
·
Keahlian
·
Kharisma (daya
tarik)
Daerah Pengaruh
Daerah pengaruh mencakup hubungan – hubungan
·
Antara
perseorangan
·
Kelompok dengan
seseorang
·
Seseorang dengan
kelompok
Hubungan antara
Kekuasaan dan Pengaruh
·
Analisis
French-Raven
·
Analisis Etzioni
·
Analisis Nisbel
9. Proses
Pengambilan Keputusan
Proses
Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara berbagai
alternatif.
Konsep Pengambilan Keputusan
• Identifikasi dan diagnosis masalah
• Pengumpulan dan analisis data yang relevan
• Pengembangan & evaluasi alternatif
• Pemilihan alternatif terbaik
• Implementasi keputusan & evaluasi terhadap
hasil – hasil
a. Tipe –Tipe Keputusan Manajemen
• Keputusan-keputusan perseorangan dan strategi
• Kepusan-keputusan pribadi & strategi
• Keputusan-keputusan dasar & rutin
b. Model-model Pengambilan Keputusan
• Relationalitas Keputusan
• Model- model perilaku pengambilan keputusan
c. Teknik Pengambilan Keputusan
• Teknik – teknik Kreatif: Brainstorming &
Synectics
• Teknik – teknik Partisipatif
• Teknik – teknik pengambilan keputusan Modern :
Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal.
Proses mempengaruhi pengambilan keputusan. Dan
komunikasi adalah proses-proses manejerial karena secara nyata dilaksanakan
oleh para manajer. Proses-proses ini juga merupakan proses-proses
organisasional karena lebih penting daripada manajer individual dalam pengaruhnya
apada pencapaian tujuan–tujuan organisasi. Ketiga proses organisasi dan
manejemen ini merupakan bagian vital sistem organisasi formal dan mempunyai
implikasi-implikasi sangat penting terhadap perilaku organisasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar